selamat datang

Jumat, 09 November 2018

Tidak ada akhir yang baik untuk awal yang salah.

Sebelumnya, aku hanya bercerita soal perkuliahanku. Sebelumnya, aku hanya bicara tentang peranku di organisasi dan bagaimana lucunya teman-temanku. Sebelumnya, aku hanya mengungkapkan khayalanku tentang sosok pria yang mungkin akan banyak menghabiskan waktu untuk menemaniku. Namun sore itu berbeda, entah apa awal perbincangan kami hingga akhirnya menggiringku untuk bercerita tentangmu. Di depan orang tuaku, untuk pertama kalinya aku berbicara tentang pria yang aku suka. Belum pernah sebelumnya aku berbicara hal pribadi, dan memang sebelumnya belum pernah ada pria yang benar-benar aku suka sampai harus aku ceritakan kepada orang tua ku.

Namun sangat disayangkan pada saat itu aku hanya bercerita tentang apa yang telah kita lewati, aku menceritakan bagaimana bahagianya aku pada saat masih bersamamu. Aku memang berada dalam posisi sedih, ditinggalkan, orang tuaku pun tau hal tersebut. Tetapi pada saat itu aku mencoba memberitahu orang tuaku bahwa anaknya pernah sangat bahagia karenamu, tidak peduli yang kamu lakukan terhadapku adalah bohong, terpaksa atau apapun, yang pasti kebahagiaan saat itu adalah nyata. Oh iya, saking aku terlihat bahagia saat menceritakan semua hal yang terjadi pada waktu dulu, hal itu sampai membuat orang tuaku penasaran tentang bagaimana rupamu, dan tanpa berpikir panjang akhirnya aku menunjukkannya.  

Banyak hal buruk yang aku tahu tentangmu, tidak semua perlakuanmu kepadaku bisa aku terima, namun semua itu tidak menghapuskan kebahagianku pada saat itu. Kita memulai semua ini dengan keadaan sadar bahwa semuanya salah, namun secara tidak sadar kita telah melewati waktu yang cukup panjang bagiku, dan berakhir dengan jejak menyakitkan bagiku, namun sepertinya tidak bagimu.

Untukmu, selamat menyambut segudang kebahagian bersamanya.

 

-Tulisan ini dibuat untuk mengenang bahwa aku pernah berada pada fase yang cukup buruk dan menyakitkan, hingga nantinya ketika aku berada pada fase ini lagi dapat percaya bahwa semua akan terlewati.