selamat datang

Rabu, 10 September 2014

Pemimpin Ngeri

Caci, Maki, Kritik
Keluar dari mulut kalian
Hinaan, Hujatan, dan Sindiran
Menjadi luapan emosi karena pemimpin tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dicaci, dimaki, dikritik
Seakan menjadi salah satu syarat
Untuk menjadi pemimpin negeri ini
Dihina, dihujat, dan disindir
Akan menjadi lauk pauk sarapan pagi bagi pemimpin yang gagal mencapai visi.

Menghampiri, kalian anggap mencari simpati
Berdiam diri, kalian anggap tak berempati
Mencaci, memaki, mengkritik dengan busung dada kalian katakan, agar pemimpin tahu bahwa dia tak pantas memimpin
Seakan kalianlah yang pantas memimpin
Menghina, menghujatan, dan menyindir. Dengan kesombongan kalian katakan, agar pemimpin tahu bahwa dia salah dan gagal.

Menganggap tak bersimpati
Menganggap tak berempati
Kalian tertawa dan berkata
"ini kebebasan berpendapat, ini hak kami di negara demokrasi"
Anehnya, kalian tak pernah berusaha untuk ikut membangun negeri ini atau sekedar bangga dengan negeri sendiri.

Untuk aku, kalian dan mereka yang selalu mencaci, memaki, mengkritik, menghina, menghujat, menyindir, menganggap tak bersimpati dan menganggap tak berempati kepada pemimipin kita,
Yakinilah.... Pemimpin kita tetap akan menjadi bagian dari sejarah negeri kita. Indonesia Tercinta