niatnya bikin cerpen, tapi ada sedkit curhatnya...
02.13 aku terbangun. Rintik dan dinginnya sisa malam masih
sangat terasa, sampai akhirnya aku menarik selimutku hingga menutupi seluruh tubuhku. Saat itu aku
tidak bisa kembali tidur dan hp lah yang mungkin bisa menemani, pikir ku. Di handphone
ku kala itu ada 2 pesan yang belum aku baca. Itu tak seperti biasanya, yang
lebih tak biasa lagi itu adalah pesan dari seseorang yang sangat aku tunggu
kabarnya. Namanya Abi, terasa sudah sangat lama kita tak pernah lagi bertegur
sapa. Semenjak dia pindah ke Medan karena tuntutan pekerjaan Ayahnya komunikasi
kita sudah tak berjalan seperti saat dia masih tinggal dekat rumah ku.
01.56 pesan pertama dari dia yang isinya “hi” cukup singkat.
Itu memang dia, cuek dan sedikit jutek.
02.00 pesan kedua dari dia yang isinya “hi kamu! Lama gak
pernah nyapa aku. Lama juga kita gapernah ketemu. Yang udah kelas 3 semangat
ya! Selamat pagi” ketiga kalinya aku ucapkan dalam hati ini tak seperti
biasanya.
Pesan kedua itu mungkin pesan paling panjang dan paling
membuat aku riang di pagi hari itu selama aku kenal dengan nya. Maklum,
walaupun saat bermain dia banyak ngomong. tapi di sms, aplikasi chating atau
telpon dia seolah menjadi sosok yang sangat dingin, cuek dan jutek. Katanya,
dia lebih senang bertemu langsung dan membericarakan sesuatu sambil melihat
mata aku. Jujur saja saat dia mengatakan itu aku sempat
kegirangan sendiri. Tak lama kemudian aku membalas pesan nya. Dan percakapan
kita pun berhasil membelah dinginnya dini hari.
Aku
: “hai
kak, apa kabar? Ngirim pesan nya kok dini hari? Iya siap. Semangat juga yang
bakal ospek! Pagi juga ka hihi
(aku sangat kaku tak seperti
biasanya, aku mengira dia tak akan membalas. Tapi akhirnya.. )
Abi : “yahhh kakak. Biasanya kamu panggil
aku Abi, kaku banget ya kita. Iya nih inget kamu hahaha. Pasti semangat! Tidur lagi
gih”
Aku :
“iya Abiiiii. Aku juga ini mau
tidur, tapi ada kamu hahahha. Tumben banget sms aku aaaa seneng”
(suasana
mulai mencair dan percakapan ini berlangsung sampai aku tertidur pulas)
Suara adzan shubuh terdengar, aku
terbangun dan mengira pesan dari Abi hanyalah sebuah mimpi. Aku sempat merasa
sedih, tapi akhirnya aku melihat pesan itu ada di kotak masuk handphone ku. Lagi-lagi
ada 3 pesan yang belum aku baca dari Abi. Semua isi pesannya sama. Abi bilang “kangen”.
Hanya itu saja tanpa kata-kata lain di depan ataupun di belakang kata itu. Aku pun
membalasnya dengan “selamat pagi biiiii, aku juga”.
Hari itu aku menunggu balesan pesan
hingga sore. Tetap tak ada balesan sampai akhirnya sekarang aku lupa bahwa aku
pernah mengirimkan pesan kepadanya.
0 komentar:
Posting Komentar