selamat datang

Minggu, 29 Desember 2013

Tak Nyata?

Sendiri, duduk di kursi dengan secangkir kopi. Pikiran ku tak nyata.
Aku hanya mendengar riuh suara, aku hanya melihat pada satu sudut,
lampu taman yang berada diluar sana. Tanganku merayap diatas meja
mencari cangkir, lalu ku meminum secangkir kopi panas itu. Masih, aku
sangat benci tempat ini. sebuah warung kopi yang mengingatkanku
tentang seseorang.

Suara bising perlahan mulai lenyap, terdengar sebuah alunan melodi
piano. Pandangan ku beralih pada sebuah kafe yang terletak disebrang
sana. Lalu ku berjalan seolah tak ada satu pun kendaraan dijalan,
klakson berteriak seseorang keluar dari mobil dan menegur ku. "maaf"
bahkan aku tak melihat orang tersebut. Nada nada yang keluar dari
piano menuntunku duduk tepat di depan piano klasik itu, aku sangat
menikmati musik yang dimainkan sang pianis tersebut. Musik berhenti,
suara tepuk tangan kekaguman yang terdengar. Walau musik berhenti
mengalun, Pandangan ku masih pada piano itu. Hingga akhirnya sang
pianis menampakan wajahnya.

Sang pianis tersenyum manis kepada ku dan menghapiri ku lalu duduk
didepan ku. Sebagai tanda perkenalan aku memesan dua cangkir kopi
kepada pelayan. Pria itu hanya tersenyum manis dan aku pun hanya
melihat dia. Penglihatan ku pun teralihkan ketika seorang pelayan
menepuk pundak ku, kebahagianku membuat ku tersenyum kepada pelayan
itu dan ku perhatikan tangan pelayan yang membawa cangkir tersebut
hingga cangkir kopi panas itu dimeja. Aneh, di depan cangkir itu tidak
ada sang pianis.

Aku pulang, aku tidak melihat ada piano di kafe.